.


No:4, Bazar Wakaf Masjid Darul Ehsan, SS15/2E Subang Jaya, Selangor, Malaysia
(dalam kawasan Masjid Darul Ehsan Subang Jaya, Masjid berhadapan Subang Parade)
Hp:Whatsapp: +60163306300
e: kedaibuku.alsunnah@gmail.com

بسم الله الرحمن الرحيم ~ السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Buku-buku dipaparkan juga boleh dibeli/order secara online, hantarkan email kepada kedaibuku.alsunnah@gmail.com untuk mendapatkan status stok, kos penghantaran dsbnya. insha ALlah kami berusaha untuk menjual buku-buku Ahli Sunnah Wal Jama'ah terbitan tempatan dan luar negara. Jika ada buku yang tidak diketemukan di sini, kemungkinan ada di kedai kami, jika tidak insha ALlah kami usahakan untuk mendapatkan buku2 tersebut, sila email kami.
(buku2 juga boleh dilihat >> di sini)
Mengharapkan keredhaan ALlah SWT dan sokongan serta doa' para sahabat, muslimin & muslimat dalam menjayakan dakwah Islamiyyah.

Sumbangan/Derma/Infak untuk dompet/majukan dakwah ASWAJA... kami perlu sokongan anda dari sudut pembelian, infaq untuk meneruskan usaha ini.
Ahl as-Sunnah wa’l-Jamā'ah أهل السنة والجماعة ‎
Membangun Kedai Buku & Dakwah Al Sunnah ~ Maybank 162106407015

Kategori Buku - Barangan

Selasa, 7 Oktober 2014

Menyingkap Rahasia Dzikir & Doa dalam Ratib al-Haddad


Menyingkap Rahasia Dzikir & Doa dalam Ratib al-Haddad - Berisi mutu manikam dan khasiat-khasiat dzikir dna do'a yang sangat bermanfaat - RM9 (Size poket)

Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad terkenal sebagai seorang Arif billah atau waliyullah di negeri sendirinya (Hadhramaut) dan di negeri-negeri sekitarnya. Pada masa hidupnya, yakni akhir abad ke-16 M (abad ke-11 H), Hadramaut dikuasai oleh sekelompok orang yang bertindak sangat kejam terhadap kaum Muslimin, khususnya kaum Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang menolak ajaran mereka. Banyak kaum muslimin yang meminta kepada Imam al-Haddad agar diberi pegangan untuk keselamatan hidup sehari-hari dari gangguan dan ancaman golongan yang ingin merusak akidah ini. Dengan arif-bijaksana, beliau mengabulkan permintaan kaum Muslimin yang sedang dilanda ketakutan, dengan menghimpun beberapa ayat suci Al Quran, sejumlah untaian kalimat zikir dan doa-doa yang sejalan denganKitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. Beliau menganjurkan agar kaum Muslimin mengamalkan dan mewiridkannya. baik sendiri-sendiri atau  secara berjamaah. Himpunan sejumlah ayat-ayat Alquran dan untaian kalimat-kalimat zikir itulah yang kemudian terkenal dengan Ratib Al-Haddad.

Hingga sekarang ini, masih kita saksikan pengamalan Ratib Al-Haddad oleh sebagian kaum Muslimin dan Muslimat dengan tekun dan penuh gairah. Sebagian besar dari mereka, khususnya di Indonesia, berkeyakinan bahwa amat besar manfaat mengamalkan bacaan Ratib Al-Haddad bagi kemantapan iman dan akidah tauhid maupun bagi kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tidak, atau kurang memahami makna kalimat-kalimat "Ratib" yang mereka baca dan mereka wiridkan secara lebih dalam. Ini dapat dimaklumi karena mereka tidak menguasai bahasa Arab. Selain itu, bagi orang yang mengerti, kalimat per kalimat dari bacaan tertentu yang diucapkan oleh seseorang pasti memiliki kandungan makna dan manfaat tertentu pula. Susunan dan urut-urutannya pun mengandung rahasia tertentu. Itulah yang dicoba digali dalam buku ini, penulisnya adalah cucu langsung dari penyusun Ratib Al-Haddad, yaitu Habib Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Abdullah bin Alwi Al Haddad


Rahasi & Keutamaan Wirdul Lathif


Rahasia dan Keutamaan Wirdul Lathif, Kumpulan Wirid Pagi dan Petang (disertai dengan Penjelasan Singkat Thariqah Bani Alawi)
Al-'Allamah Sayyid Fadl bin Alwi bin Muhammad Mauladdawilah
Stock Habis

Buku ini adalah terjemahan dari penjabaran (syarah) salah satu wirid agung karya beliau yang kita kenal dengan Wirdul Lathif. Syarah ini dituliskan oleh tokoh ulama di zamannya, yaitu Mauladdawilah al-Husainiyang naskah aslinya berjudul Syarah Wird al-Imam al-Haddad Wa Ratibihi asy-Syahir

Terjemahan ini diberi judul “Rahasia dan Keutamaan Wirdul Lathif.” Di dalamnya berisi tentang penjabaran akan rahasia dan keutamaan Wirdul Lathif serta penjelasan tentang thariqah yang ditempuh oleh para Saadah Bani Alawi yang lebih dikenal dengan Thariqah Alawiyah.

Kandungan isi dalam buku ini sangat ringan, namun sangat menyentuh hati. Tentunya buku ini dapat menjadikan kita semakin faham dan mengerti tentang isi serta kandungan Wirdul Lathif Imamul Haddad dan tentang Thariqah Alawiyah


terjemahan Risalah Jamiah


Ar-Risalah Al-Jami'ah Wat-Tadzkiroh An-Nafi''ah berserta terjemahan (terbitan baru)-size buku
Al-Allamah As-Sayyid Al-Habib Ahmad b Zein Al-Habsyi Al-Alawiy RA
penterjemah Habib Ahmad Muhajir 
Mihrab

Fiqih Tasawwuf Wanita Muslimah


Fiqih Tasawwuf Wanita Muslimah
Sebuah Buku Panduan Muslimah Untuk Mencapai Kesempurnaan Ibadah
Al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz.
RM16.90  (RM22 berserta poslaju Semenanjung | RM25 Sabah Sarawak)

Buku ini membahas mengenai ilmu fiqih yang dibalut dengan tasawuf. Buku ini adalah karya seorang ulama besar di zamannya yang berasal dari Kota Tarim, Hadramaut. Beliau adalah As Syahid Al Allamah Al Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syeikh Abubakar bin Salim, ayah kepada Habib Umar bin Hafidz, pengasuh pondok pesantren Darul Mustofa Tarim, Hadramaut.

Di dalamnya berisi penjelasan dasar dasar hukum fiqih yang berkaitan dengan problematika kehidupan wanita, yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dicerna.

Buku ini hendaknya dijadikan pedoman oleh para muslimah agar mengetahui dasar dasar hukum fiqih. Karena fiqih merupakan pintu utama untuk memasuki gerbang agama, tentunya setelah mengenal tauhid.

Biografi Ulama' Tersohor


Biografi Ulama' Tersohor 2
Mohd Faizal Harun 
Green Dome - RM25 (RM32 berserta poslaju | RM34 Sabah Sarawak)


Abdul Qadira Al-Jaza'iri
Syeikh Sidi Muhammad Al-Arabi bin Al-Sa'ihi
Al-Hajj Abdoulaye Niasse
Syeikh Hazrat Omar Ziyauddin Daghestani
Hazrat Mustafa Feyze Effendi
Pir Meher Ali Shah
Syeikh Moulay Sidi Sulaiman An-Naduri Ad-Darqawi
Syeikh Ahmad Al Alawi
Hazrat Muhammad Abdul Qadeer Siddiqi
Sayid Abdullah Shah Naqshabandi
Syeikh Sharafuddin Ad-Daghestani
Syeikh Ahmad Sukayrij
Rene Guenon (Syeikh Abdul Wahid Yahya)
Syeikh Abdullah Fa'iz Ad-Daghestani
Hazrat Maulana Shah Abdul Aleem Siddiqui
Hazrat Abdul'aziz Bekkine
Sayid Muhammad Al-Hafiz Al-Misri Al-Tijani
Syeikh Muhammad Zahid Kotku
Bawa Muhaiyaddeen
Syeikh Sidi Ali Boudilmi
Syeikh Soleh Al-Ja'afari
Syeikh Abdul Rahman Al-Shaghouri
Hazrat Barkat Ali
Ahmad Saeed Kazmi
Syeikh Muzaffer Ozak Ashki Al-Jerrahi
Hazrat Khawaja Sufi Karamat Hussain
Hazrat Azad Rasool
Al-Buzidi Al-Bujrafi
Dr.Javad Nurbakhsi
Prof.Dr.Mahmud Esad Cosan
Hazrat Abdul Wahab Siddiqi
Syeikh Muhammad Hisham Kabbani Ar-Rabbani 


Set terjemahan Kitab Ihya' Ulumuddin


Ihya' Ulumuddin- Hujjatu Islam, Imam Al Ghazali
terjemahan bahasa Ilmiah Indonesia (95% seperti Bahasa Malaysia)
Hardcover-9 Jilid - RM400 (tak termasuk penghantaran) 5 set available

Berat set lebih kurang 3 Kg

Ihya Ulumiddin 1 : Ilmu dan Keyakinan
267 Halaman,-Berat :300 gram

Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.

Ihya Ulumiddin akan memandu kita menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasarkan pada sumber yang otentik; Al-Qur'an dan Al-Sunnah.

Proses manusia mencari kebahagiaan tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncanakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan kita menemukan apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun kita pada jalan yang benar, sehingga kita pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.

Ihya Ulumiddin 2 : Rahasia Ibadah
+ 267 Halaman,-Berat :300 gram

Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.

Ihya Ulumiddin akan memandu kita menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasarkan pada sumber yang otentik; Al-Qur'an dan Al-Sunnah.

Proses manusia mencari kebahagiaan tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncanakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan kita menemukan apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun kita pada jalan yang benar, sehingga kita pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah

Ihya Ulumiddin 3; Akhlak Keseharian
+ 401 Halaman,-Berat :300 gram

Seri ketiga dari 9 seri Ihya ‘Ulumiddin ini menguraikan seputar akhlak keseharian; bagaimana makan, minum, berpakaian, mencari rezeki, menjalin persahabatan, pernikahan, dan yang lainnya. Kehadiran seri ketiga ini melengkapi dua seri ihya sebelumnya; ilmu dan keyakinan dan rahasia ibadah. Dengan mengoleksi ketiga seri karya salah satu ulama terbesar sepanjang sejarah ini, kita akan dituntun untuk memupuk keyakinan dan terus memperluas ilmu pengetahun. Dengan berbekal keyakinan yang kuat dan ilmu yang luas, kita tunaikan ibadah. Dengan cara ini; beribadah dengan penuh keyakinan dan didasarkan pada ilmu; insya Allah ibadahnya tidak sia-sia. Kemudian; jangan berhenti sampai penunaian ibadah; wujudkan buah ibadah yang kita laksanakan melalui akhlak yang mulia.

Kelebihan
Penerjemahan terlengkap dari Ihya ‘Ulumiddin.

Ihya Ulumiddin 4; Keajaiban Kalbu
+368 Halaman,-Berat :300 gram

Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;
• Sudah bersihkan kalbu kita dari berbagai macam penyakit? Jangan-jangan tanpa kita sadari ada banyak titik hitam di kalbu kita, sehingga kita sulit mendapatkan hidayah Allah Swt;
• sudahkah kita mengenali musuh kita; setan? Jangan-jangan, karena ketidaktahuan kita menyebabkan kita berkawan dengannya;
• sudahkah kita melatih kalbu kita agar condong pada akhlak yang baik? Jangan-jangan kita hanya berharap memiliki Akhlak baik tanpa pernah berusaha melatihnya.

Inilah buku keempat dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Sebuah kitab yang meskipun disusun puluhan tahun lalu oleh sang hujjatul Islam tetapi masih relevan untuk dijadikan referensi di zaman sekarang. Upaya kami menghadirkan kembali maha karya ini ke hadapan pembaca diiringi harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi teman perjalanan dalam setiap usaha kita menggapai kesenangan kehidupan di akhirat; kesenangan yang akan membuahkan kebahagiaan sejati yang bukan saja di akhirat kita nikmati tetapi juga di dunia telah kita rasakan kenikmatannya. Kebahagiaan yang tak lekang dimakan zaman tak habis ditelan waktu

Dalam buku ini, diuraikan tentang keajaiban kalbu, pelatihan (riyadhah) bagi Kalbu, dan kontrol terhadap dua jenis nafsu. Uraian seputar kalbu ini, merupakan bagian awal dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang membicarakan akivitas batiniah. Di mana kalbu menjadi pusat aktivitasnya. Ketika kalbunya bersih, ia akan menuntun seluruh anggota badan mengikuti dan melangkah dalam kebaikan. Sebaliknya, bila kalbunya kotor, ia akan dikuasai hawa nafsu yang menuntun seluruh anggota badan mencintai dan melakukan kejelekan. Begitu pentingnya kedudukan kalbu. Karenanya, al-Ghazali mendahulukan pembasan seputar kalbu dengan pembahasan yang detail.

Dalam kesempatan ini juga, al-Ghazali menuntun kita untuk melatih kalbu sehingga selalu dalam keadaan bersih. Jauh dari godaan setan, juga penyakit-peyakit kalbu. Dan, di bagian akhir secara khusus sang Imam memandu kita untuk mengontrol dua nafsu utama yang bila kita tidak mampu mengendalikannya, hampir pasti kita akan celaka. Kedua nafsu tersebut adalah; nafsu makan dan nafsu farji (kemaluan).

Ihya Ulumiddin 5; Bahaya Lisan
+270 Halaman,-Berat :150 gram

Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;

Sudahkah kita mengenal bahaya yang diakibatkan lisan? Jangan-jangan tanpa kita sadari ada banyak ucapan yang menjerumuskan kita kepada kebinasaan;
sudahkah kita mengenali dan mengelola sikap marah? Jangan-jangan karena ketidaktahuan kita, amarah kita umbar atau sebaliknya disembunyikan;
sudahkah kita menjaga kalbu kita dari sikap dengki? Jangan-jangan kalbu kita sudah dipenuhi sikap senang saat orang lain sengsara dan susah saat orang lain bahagia.

Inilah buku kelima dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Sebuah kitab yang meskipun disusun puluhan tahun lalu oleh sang hujjatul Islam tetapi masih relevan untuk dijadikan referensi di zaman sekarang. Upaya kami menghadirkan kembali maha karya ini ke hadapan pembaca diiringi harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi teman perjalanan dalam setiap usaha kita menggapai kesenangan kehidupan di akhirat; kesenangan yang akan membuahkan kebahagiaan sejati yang bukan saja di akhirat kita nikmati tetapi juga di dunia telah kita rasakan kenikmatannya. Kebahagiaan yang tak lekang dimakan zaman tak habis ditelan waktu
Di buku ini diuraikan bahaya lisan dan tercelanya sikap marah, dendam, dan dengki. Dalam bagian bahaya lisan diuraikan dua puluh bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas lisan, di antaranya mengatakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, berdusta, ghibah, namimah, dan aktivitas lainnya. Uraian ini dimaksudkan untuk menjaga lisan dari perbuatan yang merugikan dan menjerumuskan kita ke dalam kesia-sian dan kejelekan. Uraian ini sangat penting karena seringkali diabaikan, padahal di dalamnya terkandung bahaya yang besar. Menjaga lisan bisa menjadi satu jalan bagi terciptanya kebahagiaan pribadi dan masyarakat. Pada bagian kedua diuraikan tentang tercelanya sikap marah, dendam, dan dengki. Tiga sikap yang terkadang berdiri sendiri, terkadang menyatu menjadi satu. Baik sendir, apalahi menyatu perbuatan ini membawa pelakunya kepada kerugian.

Ihya Ulumiddin 6; Dunia dan Godaannya
408 Halaman,-Berat :250 gramD

Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;
• Sudahkah kita mengenal dunia dan godaannya? Jangan-jangan tanpa kita sadari kita telah terjerumus dan terlena dalam tipu daya kehidupan dunia;
• sudahkah kita mengenali sikap kikir dan cinta harta? Jangan-jangan karena kesenangan harta yang menggoda, hidup kita telah disibukkan dengannya;
• sudahkah kita menjaga diri kita dari riya’? Jangan-jangan tanpa kita sadari, amal kita telah terkontaminasi keinginan selain Allah Swt. dan kita pun menjadi orang yang rugi.

Buku ini merupakan buku keenam dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Di buku ini diuraikan seputar kehidupan dunia dengan segala godaannya dan ketercelaan riya’. Dalam bagian dunia dengan segala godaannya dijelaskan tentang hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Uraian ini dimaksudkan agar kita memiliki cara pandang yang tepat terhadap kehidupan dunia dengan segala kesenangan yang menggoda, sehingga kita tidak terjerat dan tertipu oleh godaan dunia. Sebagian besar kita terjebak dengan menjadikan dunia sebagai tujuan. Padahal kehidupan dunia hanya sementara, ada batasnya, dan tidak abadi. Kehidupan akhiratlah yang abadi. Hanya saja godaan-godaan dunia menjerumuskan dan meninabobokan manusia sehingga hanya banyak di antara mereka yang terfokus pada kehidupan dunia dan melupakan akhirat.
Pada bagian lain dijelaskan tentang sikap kikir, gila harta, dan riya’. Ketiganya merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang tertipu oleh godaan dunia. Dan, buku ini akan memberi kita cara pandang yang benar tentang dunia. Kita tidak meninggalkan dunia, tetapi kita juga tidak terlena dengannya.

Ihya Ulumiddin 7; Pintu Taubat
+415 HalamanH,-Berat :350 gram

“Ihya ‘Ulumiddin adalah salah satu karya besar, yang diakui kebesaran pemikiran yang terkandung di dalamnya”
----Buya Hamka, Ulama dan Penyusun tafsir Al-Azhar
Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya ‘Ulumiddin akan memandu Anda menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasar pada sumber yang otentik; Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Proses manusia mencari kebahagian tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun.
Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan Anda menemuka apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun Anda pada jalan yang benar, sehingga Anda pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.

Buku ini merupakan buku ketujuh dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Di buku ini diuraikan seputar bahaya sikap takabur dan ‘ujub, lalu dilanjutkan dengan uraian seputar sikap teperdaya, dan diakhiri dengan uraian seputar taubat. Dalam bagian bahaya sikap takabur dan ‘ujub dijelaskan tentang ketercelaan sikap takabur dan ‘ujub, serta terapi mengatasi kedua sikap tercela tersebut. Di sela-sela penjelasan keduanya diselipkan uraian tentang keutamaan sikap tawadhu’. Uraian ini dimaksudkan agar kita memilih sikap tawadhu’ dan menghindari sikap takabur dan ‘ujub, karena dengan pilihan tersebut kita akan selamat di dunia dan akhirat. Pada bagian berikutnya diuraikan seputar sikap teperdaya; yaitu orang-orang yang merasa telah berada di jalan yang benar, padahal sejatinya ia sedang menjalani jalan kesesatan. Dan, mudah-mudahan kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang teperdaya. Pada bagian terakhir diuraikan seputar taubat. Sebuah pintu bagai hamba yang tidak akan lepas dari kesalahan sehingga akhir hidupnya baik (husnul khatimah).

Ihya Ulumiddin 8; Sabar dan Syukur
+387 Halaman,-Berat :300 gram

Buku kedelapan dari sembilan jilid edisi Indonesia Ihya ‘Ulumiddin ini menguraikan seputar hakikat sikap sabar dan syukur, keutamaan keduanya, dan hubungan antara sabar dan syukur. Di buku ini juga ada penjelasan seputar ar-raja’ dan al-khauf, keutamaan keduanya, dan cara memunculkan keduanya di dalam kalbu. Pada bagian akhir dijelaskan tentang makna su’ul khatimah.

Ihya Ulumiddin 9; Zuhud, Cinta, & Kematian
+504 HalamanH,-Berat :500 gram

“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut”
-----Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin

“Ihya ‘Ulumiddin adalah salah satu karya besar, yang diakui kebesaran pemikiran yang terkandung di dalamnya”
----Buya Hamka, Ulama dan Penyusun tafsir Al-Azhar

Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya ‘Ulumiddin akan memandu Anda menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasar pada sumber yang otentik; Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Proses manusia mencari kebahagian tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap sebagai panduan Anda menemuka apa yang Anda cari. Panduan yang benar akan menuntun Anda pada jalan yang benar, sehingga Anda pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.
Buku ini merupakan jilid terakhir dari sembilan jilid buku Ihya ‘Ulumiddin. Di jilid ini diuraikan seputar sikap fakir dan zuhud terhadap dunia, lalu dilanjutkan dengan penjelasan seputar sikap tawakal, lalu dilanjutkan dengan uraian seputar mahabbah, rindu, dan ridha, lalu berlanjut ke uraian seputar niat, ikhlas, dan ash-shidqu, lalu berlanjut ke uraian seputar muraqabah dan muhasabah, lalu berlanjut ke uraian seputar tafakur, lalu berlanjut ke uraian seputar kematian, dan terakhir ada epilog yang berisi ungkapan penulis atas selesainya penyusunan Ihya’ ‘Ulumiddin. Jadi, total ada delapan bagian pembahasan di jilid ini. Sehingga, halamannya lebih tebal bila dibandingkan dengan jilid-jilid sebelumnya
Mengingat akan menjadi sangat tebalnya buku ke-9 ini, serta mempertimbangkan kemudahan dan kenyamanan pembaca dalam memahami setiap gagasan dan pemikiran al-Ghazali atas tema-tema yang dibahas, kami melakukan penyuntingan yang dirasa perlu. Pada bagian lain juga kami melakukan penyuntingan atas hadis-hadis Nabi, pendapat para ulama, dan kisah-kisah salafusshalih yang kami pandang sudah cukup diwakili oleh dua atau tiga hadis, pendapat, atau kisah. Kami yakin, dengan cara-cara di atas uraian dan pembahasan satu tema akan lebih fokus sehingga memudahkan pemahaman pembaca. Hal penting lainnya yang kami lakukan adalah memperkecil fontase teks dengan harapan buku ini tidak terlalu tebal, namun tetap menjaga kenyamanan ketika dibaca.