Ihya' Ulumuddin- Hujjatu Islam, Imam Al Ghazali
terjemahan bahasa Ilmiah Indonesia (95% seperti Bahasa Malaysia)
Hardcover-9 Jilid - RM400 (tak termasuk penghantaran) 5 set available
Berat set lebih kurang 3 Kg
Ihya Ulumiddin 1 : Ilmu dan Keyakinan
267 Halaman,-Berat :300 gram
Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya Ulumiddin akan memandu kita menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasarkan pada sumber yang otentik; Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
Proses manusia mencari kebahagiaan tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncanakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan kita menemukan apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun kita pada jalan yang benar, sehingga kita pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.
Ihya Ulumiddin 2 : Rahasia Ibadah
+ 267 Halaman,-Berat :300 gram
Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya Ulumiddin akan memandu kita menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasarkan pada sumber yang otentik; Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
Proses manusia mencari kebahagiaan tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncanakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan kita menemukan apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun kita pada jalan yang benar, sehingga kita pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah
Ihya Ulumiddin 3; Akhlak Keseharian
+ 401 Halaman,-Berat :300 gram
Seri ketiga dari 9 seri Ihya ‘Ulumiddin ini menguraikan seputar akhlak keseharian; bagaimana makan, minum, berpakaian, mencari rezeki, menjalin persahabatan, pernikahan, dan yang lainnya. Kehadiran seri ketiga ini melengkapi dua seri ihya sebelumnya; ilmu dan keyakinan dan rahasia ibadah. Dengan mengoleksi ketiga seri karya salah satu ulama terbesar sepanjang sejarah ini, kita akan dituntun untuk memupuk keyakinan dan terus memperluas ilmu pengetahun. Dengan berbekal keyakinan yang kuat dan ilmu yang luas, kita tunaikan ibadah. Dengan cara ini; beribadah dengan penuh keyakinan dan didasarkan pada ilmu; insya Allah ibadahnya tidak sia-sia. Kemudian; jangan berhenti sampai penunaian ibadah; wujudkan buah ibadah yang kita laksanakan melalui akhlak yang mulia.
Kelebihan
Penerjemahan terlengkap dari Ihya ‘Ulumiddin.
Ihya Ulumiddin 4; Keajaiban Kalbu
+368 Halaman,-Berat :300 gram
Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;
• Sudah bersihkan kalbu kita dari berbagai macam penyakit? Jangan-jangan tanpa kita sadari ada banyak titik hitam di kalbu kita, sehingga kita sulit mendapatkan hidayah Allah Swt;
• sudahkah kita mengenali musuh kita; setan? Jangan-jangan, karena ketidaktahuan kita menyebabkan kita berkawan dengannya;
• sudahkah kita melatih kalbu kita agar condong pada akhlak yang baik? Jangan-jangan kita hanya berharap memiliki Akhlak baik tanpa pernah berusaha melatihnya.
Inilah buku keempat dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Sebuah kitab yang meskipun disusun puluhan tahun lalu oleh sang hujjatul Islam tetapi masih relevan untuk dijadikan referensi di zaman sekarang. Upaya kami menghadirkan kembali maha karya ini ke hadapan pembaca diiringi harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi teman perjalanan dalam setiap usaha kita menggapai kesenangan kehidupan di akhirat; kesenangan yang akan membuahkan kebahagiaan sejati yang bukan saja di akhirat kita nikmati tetapi juga di dunia telah kita rasakan kenikmatannya. Kebahagiaan yang tak lekang dimakan zaman tak habis ditelan waktu
Dalam buku ini, diuraikan tentang keajaiban kalbu, pelatihan (riyadhah) bagi Kalbu, dan kontrol terhadap dua jenis nafsu. Uraian seputar kalbu ini, merupakan bagian awal dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang membicarakan akivitas batiniah. Di mana kalbu menjadi pusat aktivitasnya. Ketika kalbunya bersih, ia akan menuntun seluruh anggota badan mengikuti dan melangkah dalam kebaikan. Sebaliknya, bila kalbunya kotor, ia akan dikuasai hawa nafsu yang menuntun seluruh anggota badan mencintai dan melakukan kejelekan. Begitu pentingnya kedudukan kalbu. Karenanya, al-Ghazali mendahulukan pembasan seputar kalbu dengan pembahasan yang detail.
Dalam kesempatan ini juga, al-Ghazali menuntun kita untuk melatih kalbu sehingga selalu dalam keadaan bersih. Jauh dari godaan setan, juga penyakit-peyakit kalbu. Dan, di bagian akhir secara khusus sang Imam memandu kita untuk mengontrol dua nafsu utama yang bila kita tidak mampu mengendalikannya, hampir pasti kita akan celaka. Kedua nafsu tersebut adalah; nafsu makan dan nafsu farji (kemaluan).
Ihya Ulumiddin 5; Bahaya Lisan
+270 Halaman,-Berat :150 gram
Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;
Sudahkah kita mengenal bahaya yang diakibatkan lisan? Jangan-jangan tanpa kita sadari ada banyak ucapan yang menjerumuskan kita kepada kebinasaan;
sudahkah kita mengenali dan mengelola sikap marah? Jangan-jangan karena ketidaktahuan kita, amarah kita umbar atau sebaliknya disembunyikan;
sudahkah kita menjaga kalbu kita dari sikap dengki? Jangan-jangan kalbu kita sudah dipenuhi sikap senang saat orang lain sengsara dan susah saat orang lain bahagia.
Inilah buku kelima dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Sebuah kitab yang meskipun disusun puluhan tahun lalu oleh sang hujjatul Islam tetapi masih relevan untuk dijadikan referensi di zaman sekarang. Upaya kami menghadirkan kembali maha karya ini ke hadapan pembaca diiringi harapan, kehadiran buku ini bisa menjadi teman perjalanan dalam setiap usaha kita menggapai kesenangan kehidupan di akhirat; kesenangan yang akan membuahkan kebahagiaan sejati yang bukan saja di akhirat kita nikmati tetapi juga di dunia telah kita rasakan kenikmatannya. Kebahagiaan yang tak lekang dimakan zaman tak habis ditelan waktu
Di buku ini diuraikan bahaya lisan dan tercelanya sikap marah, dendam, dan dengki. Dalam bagian bahaya lisan diuraikan dua puluh bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas lisan, di antaranya mengatakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, berdusta, ghibah, namimah, dan aktivitas lainnya. Uraian ini dimaksudkan untuk menjaga lisan dari perbuatan yang merugikan dan menjerumuskan kita ke dalam kesia-sian dan kejelekan. Uraian ini sangat penting karena seringkali diabaikan, padahal di dalamnya terkandung bahaya yang besar. Menjaga lisan bisa menjadi satu jalan bagi terciptanya kebahagiaan pribadi dan masyarakat. Pada bagian kedua diuraikan tentang tercelanya sikap marah, dendam, dan dengki. Tiga sikap yang terkadang berdiri sendiri, terkadang menyatu menjadi satu. Baik sendir, apalahi menyatu perbuatan ini membawa pelakunya kepada kerugian.
Ihya Ulumiddin 6; Dunia dan Godaannya
408 Halaman,-Berat :250 gramD
Buku ini akan menjawab ragam pertanyaan di bawah ini;
• Sudahkah kita mengenal dunia dan godaannya? Jangan-jangan tanpa kita sadari kita telah terjerumus dan terlena dalam tipu daya kehidupan dunia;
• sudahkah kita mengenali sikap kikir dan cinta harta? Jangan-jangan karena kesenangan harta yang menggoda, hidup kita telah disibukkan dengannya;
• sudahkah kita menjaga diri kita dari riya’? Jangan-jangan tanpa kita sadari, amal kita telah terkontaminasi keinginan selain Allah Swt. dan kita pun menjadi orang yang rugi.
Buku ini merupakan buku keenam dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Di buku ini diuraikan seputar kehidupan dunia dengan segala godaannya dan ketercelaan riya’. Dalam bagian dunia dengan segala godaannya dijelaskan tentang hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Uraian ini dimaksudkan agar kita memiliki cara pandang yang tepat terhadap kehidupan dunia dengan segala kesenangan yang menggoda, sehingga kita tidak terjerat dan tertipu oleh godaan dunia. Sebagian besar kita terjebak dengan menjadikan dunia sebagai tujuan. Padahal kehidupan dunia hanya sementara, ada batasnya, dan tidak abadi. Kehidupan akhiratlah yang abadi. Hanya saja godaan-godaan dunia menjerumuskan dan meninabobokan manusia sehingga hanya banyak di antara mereka yang terfokus pada kehidupan dunia dan melupakan akhirat.
Pada bagian lain dijelaskan tentang sikap kikir, gila harta, dan riya’. Ketiganya merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang tertipu oleh godaan dunia. Dan, buku ini akan memberi kita cara pandang yang benar tentang dunia. Kita tidak meninggalkan dunia, tetapi kita juga tidak terlena dengannya.
Ihya Ulumiddin 7; Pintu Taubat
+415 HalamanH,-Berat :350 gram
“Ihya ‘Ulumiddin adalah salah satu karya besar, yang diakui kebesaran pemikiran yang terkandung di dalamnya”
----Buya Hamka, Ulama dan Penyusun tafsir Al-Azhar
Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya ‘Ulumiddin akan memandu Anda menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya magnum opus Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasar pada sumber yang otentik; Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Proses manusia mencari kebahagian tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun.
Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap (direncakan diterbitkan dalam 9 jilid) sebagai panduan Anda menemuka apa yang dicari. Panduan yang benar akan menuntun Anda pada jalan yang benar, sehingga Anda pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.
Buku ini merupakan buku ketujuh dari sembilan jilid edisi Indonesia kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Di buku ini diuraikan seputar bahaya sikap takabur dan ‘ujub, lalu dilanjutkan dengan uraian seputar sikap teperdaya, dan diakhiri dengan uraian seputar taubat. Dalam bagian bahaya sikap takabur dan ‘ujub dijelaskan tentang ketercelaan sikap takabur dan ‘ujub, serta terapi mengatasi kedua sikap tercela tersebut. Di sela-sela penjelasan keduanya diselipkan uraian tentang keutamaan sikap tawadhu’. Uraian ini dimaksudkan agar kita memilih sikap tawadhu’ dan menghindari sikap takabur dan ‘ujub, karena dengan pilihan tersebut kita akan selamat di dunia dan akhirat. Pada bagian berikutnya diuraikan seputar sikap teperdaya; yaitu orang-orang yang merasa telah berada di jalan yang benar, padahal sejatinya ia sedang menjalani jalan kesesatan. Dan, mudah-mudahan kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang teperdaya. Pada bagian terakhir diuraikan seputar taubat. Sebuah pintu bagai hamba yang tidak akan lepas dari kesalahan sehingga akhir hidupnya baik (husnul khatimah).
Ihya Ulumiddin 8; Sabar dan Syukur
+387 Halaman,-Berat :300 gram
Buku kedelapan dari sembilan jilid edisi Indonesia Ihya ‘Ulumiddin ini menguraikan seputar hakikat sikap sabar dan syukur, keutamaan keduanya, dan hubungan antara sabar dan syukur. Di buku ini juga ada penjelasan seputar ar-raja’ dan al-khauf, keutamaan keduanya, dan cara memunculkan keduanya di dalam kalbu. Pada bagian akhir dijelaskan tentang makna su’ul khatimah.
Ihya Ulumiddin 9; Zuhud, Cinta, & Kematian
+504 HalamanH,-Berat :500 gram
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya Ihya ‘Ulumiddin, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut”
-----Imam Nawawi, Ulama dan penulis kitab Riyad Al-Shalihin
“Ihya ‘Ulumiddin adalah salah satu karya besar, yang diakui kebesaran pemikiran yang terkandung di dalamnya”
----Buya Hamka, Ulama dan Penyusun tafsir Al-Azhar
Boleh jadi jalan yang kita lalui sekarang ini jauh dari tujuan. Ibarat panggang jauh dari api. Maksud hati merengkuh kebahagiaan, justru kepedihan dan kesusahan yang diraih. Hal ini sangat mungkin terjadi, bila usaha dan gerak langkah yang kita lakukan menyimpang dari ajaran Islam.
Ihya ‘Ulumiddin akan memandu Anda menemukan jalan yang benar sesuai dengan petunjuk dan teladan Rasulullah Saw. Karya Al-Ghazali ini menguraikan dengan sangat detail dan menyeluruh seluruh ajaran Islam, mulai dari keyakinan, amaliah ibadah, hingga akhlak berdasar pada sumber yang otentik; Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
Proses manusia mencari kebahagian tidak akan pernah berhenti, bagi siapa pun, kapan pun, dan dimana pun. Oleh karena itu, kami hadirkan Ihya yang lengkap sebagai panduan Anda menemuka apa yang Anda cari. Panduan yang benar akan menuntun Anda pada jalan yang benar, sehingga Anda pun sampai pada tujuan yang diinginkan. Insya Allah.
Buku ini merupakan jilid terakhir dari sembilan jilid buku Ihya ‘Ulumiddin. Di jilid ini diuraikan seputar sikap fakir dan zuhud terhadap dunia, lalu dilanjutkan dengan penjelasan seputar sikap tawakal, lalu dilanjutkan dengan uraian seputar mahabbah, rindu, dan ridha, lalu berlanjut ke uraian seputar niat, ikhlas, dan ash-shidqu, lalu berlanjut ke uraian seputar muraqabah dan muhasabah, lalu berlanjut ke uraian seputar tafakur, lalu berlanjut ke uraian seputar kematian, dan terakhir ada epilog yang berisi ungkapan penulis atas selesainya penyusunan Ihya’ ‘Ulumiddin. Jadi, total ada delapan bagian pembahasan di jilid ini. Sehingga, halamannya lebih tebal bila dibandingkan dengan jilid-jilid sebelumnya
Mengingat akan menjadi sangat tebalnya buku ke-9 ini, serta mempertimbangkan kemudahan dan kenyamanan pembaca dalam memahami setiap gagasan dan pemikiran al-Ghazali atas tema-tema yang dibahas, kami melakukan penyuntingan yang dirasa perlu. Pada bagian lain juga kami melakukan penyuntingan atas hadis-hadis Nabi, pendapat para ulama, dan kisah-kisah salafusshalih yang kami pandang sudah cukup diwakili oleh dua atau tiga hadis, pendapat, atau kisah. Kami yakin, dengan cara-cara di atas uraian dan pembahasan satu tema akan lebih fokus sehingga memudahkan pemahaman pembaca. Hal penting lainnya yang kami lakukan adalah memperkecil fontase teks dengan harapan buku ini tidak terlalu tebal, namun tetap menjaga kenyamanan ketika dibaca.